Atau kadang, sang pelaku tidak disebutkan diawal cerita, sama sekali. Kebanyakan pembaca senang membaca cerita misteri sambil menebak-nebak endingnya. Kalau pelakunya tak muncul dari awal, dimana bagian serunya?
Maka dalam kesempatan saya mau membagi beberapa hukum menulis cerita misteri, salah satunya adalah Decalogue Knox, yang dibuat oleh Monsignor Ronald A. Knox (1888-1957), seorang kritikus penulisan dan editor yang juga penulis cerita fiksi detektif. Hukum ini dipublikasikan di Best Detective Stories of 1928-29.
1. Sang pelaku haruslah seseorang yang telah disebutkan di bagian awal cerita, tapi tidak boleh merupakan orang yang pola pikirnya dijelaskan dalam sudut pandang siapapun dalam cerita itu. Kalau pola pikirnya bocor ke pembaca, pencarian sang pelaku pastinya tidak seru. Kecuali kalau ada pelaku dibalik pelaku, dengan kata lain, si pelaku yang pola pikirnya dibeberkan dikendalikan oleh sesuatu atau seseorang yang tak dijelaskan. Dalam kasus ini, Death Note contoh yang bagus, menurut saya.
2. Lembaga supranatural atau preternatural tidak boleh muncul sebagai detektif dalam cerita tersebut, kecuali genrenya bisa diracik matang seperti salah satu cerita yang saya sebut tadi. Bahkan dalam cerita tersebut, lembaga supranatural memang tidak bekerja secara formal, hanya sebagai latar belakang saja.
3. Tidak boleh ada ruangan atau jalan rahasia lebih dari satu yang disebutkan. Yang satu ini biasanya terjadi di kasus ruang tertutup.
4. Tidak boleh ada racun atau bahan-bahan kimia yang belum pernah dijelaskan atau ditemukan dalam awal cerita tersebut, yang akan menyebabkan penjelasan panjang di akhir cerita itu.
5. Orang-orang yang muncul secara minor dilarang menghambat atau membantu detektif menginterpretasikan atau menjelaskan jawaban atas kasus.
6. Tidak boleh ada kebetulan dalam penyelidikan atau intuisi tanpa penjelasan yang akan membantu detektif dalam cerita.
7. Detektif bukanlah sang pelaku.
8. Dalam penyelesaian kasus tidak boleh ada petunjuk yang tidak disajikan ke hadapan para pembaca.
9. Pengamat dalam cerita detektif boleh memberikan interpretasi sendiri atas kasus yang dihadapi, contohnya adalah yang dilakukan John Watson dalam salah satu cerita di Memoirs of Sherlock Holmes.
10. Tidak boleh ada karakter yang menyamarkan dirinya sebagai orang lain tanpa petunjuk yang disebutkan.
Tapi ingat,
Kalau anda tidak harus mengikuti keseluruhan dari hukum berikut, anda bisa mengembangkan kreativitas anda dalam menulis cerita detektif versi anda sendiri dengan mencampur genre misalnya, selama masih ada batasan yang masuk akal sebagaimana seharusnya cerita detektif.
Fatih F N
Sangat membantu, terimakasih :)
BalasHapusSepuluh aturan dari knox ya
BalasHapusini komentar ya ?
BalasHapus